Saat itu, lanjutnya, banyak data sensitif yang bocor di situs WikiLeaks. “Kalau dulu zaman Pak SBY itu ada WikiLeaks gitu ya, itu pembicaraan telepon presiden aja bisa, dengan perdana menteri Australia, tersebar,” ujarnya.
Meski demikian, Mahfud memastikan terhadap masyarakat bahwa pemerintah telah serius dalam menangani kasus kebocoran data ini.
“Kami akan serius menangani dan sudah mulai menangani masalah ini,” ucap dia.
Hai ini dibuktikan dengan dibentuknya tim khusus atau satgas perlindungan data terkait maraknya pembobolan data seperti yang dilakukan Bjorka.
Baca Juga: Ngeri! Hecker Bjorka Ancam Bocorkan Dokumen Rahasia Jokowi Termasuk Surat dari BIN
Satgas Perlindungan Data
Tujuan pembentukan satgas ini dilakukan sebagai upaya kewaspadaan pemerintah agar berhati-hati dalam melindungi dan mengamankan data.
Satgas perlindungan data sini dibentuk dengan melibatkan Menkopolhkam Mahfud MD, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, Kepala BIN, Kepala BSSN, hingga Kapolri.
Adapun pembentukan satgas sini dilatar belakangi dari dua faktor.