Faktor yang Menunjukan Prediksi Resesi dan Krisis Pangan di Indonesia 2023 Berpotensi Kecil Terjadi

- 8 November 2022, 08:00 WIB
Faktor yang Menunjukan Prediksi Resesi dan Krisis Pangan di Indonesia 2023 Berpotensi Kecil Terjadi
Faktor yang Menunjukan Prediksi Resesi dan Krisis Pangan di Indonesia 2023 Berpotensi Kecil Terjadi /Pixabay/Pexels

Produksi batu bara saat ini telah mencapai 360,70 ton dengan target produksi sebanyak 663 juta ton. Produksi batu bara ini selalu diatas produksi tatas permintaan bahan bakar dalam negeri.

Ketahanan Pangan

Indonesia memiliki 227 juta penduduk, sedangkan ketersedian beras nasional sebanyak 36,95 juta ton pada tahun 2022. Jika dikurangi dengan 30,90 juta ton, maka akan ada stok 6,05 juta ton yang akan masuk ke tahun 2023.

Artinya Indonesia tidak perla mengimpor beraslagi pada tahun 2023, karena secara rata-rata produksi beras nasional meningkat karena produktivitas petani pada tahun 2022 bisa mencapai 5,22 ton Kg/Ha, meningkat menjadi dari tahun sebelumnya yang 5,12 ton/Ha.

Baca Juga: Dampak Resesi ke Indonesia Cukup Buruk, 3 Hal Ini Wajib Disiapkan dari Sekarang

Untuk stok suplay gandum untuk membuat industry mie instan dan roti di Indonesia terbilang aman karena pemasok gandum terbesar kita Australia, Argentina, dan Canada,bukan dari Negara yang sedang berkonflik makan pasokan dan distribusi kita aman.

Indonesia masih punya stok pangan limpahan dari 2021 yang berupa beras, bawang putih ,jagung kedelai yang bisa digunakan pada tahun 2023.

Produksi sawit Indonesia pada tahun 2021 capai 18,5 juta ton, produksi swait di tahun 2023 akam berkurang karena kebijakan public pupuk.

Ketahanan Finansial

Untuk mengetahui ketahanan finasial Indonesia bisa dilihat dari dua indikator penting dalam kesehatan industry perbankan yaitu:

Halaman:

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah