‘All of Us Are Dead’ Bukan Hanya Sekadar Cerita tentang Zombie, Tetapi Juga Realitas Humanisme

- 7 Februari 2022, 20:26 WIB
‘All of Us Are Dead’ Bukan Hanya Sekadar Cerita Tentang Zombie, Tetapi Juga Realitas Humanisme Masyarakat
‘All of Us Are Dead’ Bukan Hanya Sekadar Cerita Tentang Zombie, Tetapi Juga Realitas Humanisme Masyarakat //Instagram @netflixkr

Seiring dengan perang skala penuh melawan zombie, kekerasan sekolah adalah tema utama lain dari cerita dalam seri Netflix 12 episode.

Virus zombie misterius dikembangkan oleh seorang guru sains untuk membantu anak laki-lakinya melawan pembully sekolah.

Sutradara mengatakan dia menyadari kritik dari deskripsi rinci drama tentang kekerasan sekolah dan penggunaan kata-kata kotor yang berlebihan.

“Banyak orang merasa tidak nyaman melihat perundungan di sekolah dan ingin menjauhkan diri darinya,” katanya.

"Tapi masyarakat kita mungkin tidak jauh berbeda dengan sekolah. Kita bisa menjadi pelaku atau korban dengan atau tanpa disadari."

Serial ini telah membuat gelombang di Netflix sejak perilisan pada 28 Januari saat dipuji sebagai "Squid Games" baru.

Serial All of Us Are Dead  menduduki puncak 10 Teratas penonton TV non-Inggris untuk minggu 24-30 Januari dengan 124,79 juta jam ditonton.

Serial zombie tersebut menjadi serial berbahasa Korea keempat yang menduduki puncak tangga lagu resmi mingguan Netflix untuk serial TV non-Inggris setelah "Squid Game" "Hellbound" dan "The Silent Sea."

Menurut data oleh perusahaan analitik streaming Flixpatrol, 12 bagian acara TV berada di puncak grafik acara TV Netflix teratas selama sembilan hari berturut-turut sejak perilisan pertamanya pada 29 Januari.

Serial tersebut adalah proyek layar kecil pertama Lee Jae Kyu dalam 10 tahun setelah drama "The King 2 Hearts" (2012).

Halaman:

Editor: Inas Alimaturrahma

Sumber: Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah