KILAS KLATEN – Majalah manga Shonen Jump+ telah masuk ke dalam perdebatan yang terpolarisasi saat ini seputar keterlibatan Kecerdasan Buatan dalam seni dengan menciptakan alat baru bagi mangaka untuk membuat manga menggunakan AI.
Seiring dengan meningkatnya kecerdasan buatan atau AI dan program seperti ChatGPT yang semakin baik dalam menulis seperti orang sungguhan, beberapa orang khawatir hal ini akan menggantikan pekerjaan para seniman. Untungnya, alat baru Shonen Jump+ ini belum bisa menggantikan mangaka, tapi mungkin ini merupakan masa depan yang mengkhawatirkan.
Wakil Pemimpin Redaksi Shonen Jump+, Yuta Momiyama, men-tweet sebuah tautan ke alat AI baru Comic-Copilot (atau disingkat Comicopa), yang dimaksudkan untuk membantu mangaka dalam tugas-tugas sederhana seperti menyempurnakan dialog dan membuat nama-nama karakter.
Baca Juga: Manga One Punch Man Tertunda Karena Masalah Kesehatan Sang Kreator
Mangaka dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan permintaan kepada AI dan Comicopa akan berusaha membantu mereka sebaik mungkin. Situs web ini menekankan bahwa alat ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai bantuan untuk mangaka dan bukan pengganti mereka dan untuk saat ini hal ini memang benar.
Kemampuan Comicopa saat ini tentu saja belum mendekati kemampuan untuk membuat manga sendiri, sehingga untuk saat ini program ini berfungsi sebagai contoh lain bagaimana Shonen Jump+ berusaha memodernisasi industri manga.
Sebagai cabang dari majalah fisik Weekly Shonen Jump, Shonen Jump+ adalah antologi manga digital yang menampilkan beberapa seri Shonen Jump yang paling populer. Banyak pembaca bahkan menganggap Shonen Jump+ lebih baik daripada Shonen Jump.