Setelah Dihadang Gelombang Protes, Akhirnya China Longgarkan Aturan Lockdown di Beberapa Wilayah

- 2 Desember 2022, 10:50 WIB
Setelah Dihadang Gelombang Protes, Akhirnya China Longgarkan Aturan Lockdown di Beberapa Wilayah
Setelah Dihadang Gelombang Protes, Akhirnya China Longgarkan Aturan Lockdown di Beberapa Wilayah /REUTERS
KILAS KLATEN - Ribuan warga China berbondong-bondong ke jalanan untuk memprotes aturan lockdown Covid-19 yang masih diberlakukan dengan ketat. 
 
Aksi protes tersebut bahkan sudah meluas ke beberapa provinsi di China.
 
Sejumlah pengunjuk rasa berteriak agar lockdown dibuka dan menuntut presiden China Xi jinping turun dari tahtanya.
 
Akibat unjuk rasa yang merebak Pihak berwenang di wilayah Xinjiang barat China membuka penguncian beberapa lingkungan di ibu kota Urumqi, Sabtu 22 November 2022.
 
Penduduk kota setempat melakukan demonstrasi hingga larut malam menantang kebijakan  penguncian Covid-19 selama 3 bulan.
 
Kemarahan warga memuncak saat kebakaran di sebuah kompleks apartemen  yang menewaskan 10 orang.
 
 
Para pekerja darurat membutuhkan waktu 3 jam untuk memadamkan api, kendala yang dihadapi diduga karena aturan lockdown yang ketat.
 
Aksi demonstran di China merupakan bentuk frustasi warga yang sudah terkekang selama 3 bulan dalam pengamanan yang ketat.
 
China merupakan negara yang masih berambisi memberlakukan Lockdown saat sejumlah negara sudah tidak peduli dengan angka kasus covid-19.
 
Dilansir dari CNA, sebuah video memperlihatkan  protes sejumlah warga memegang bendera Tiongkok sambil berteriak, “ buka,buka”.
 
Aksi tersebut langsung menyebar di berbagai sosial media Tiongkok walaupun ada sensor yang ketat.
 
 
Selama penguncian Xinjiang , beberapa rumah penduduk di  dirantai, hal ini dikemukakan seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
 
Sementara pejabat China membantah perihal sejumlah warga yang tewas kebakaran di apartemen akibat aturan Lockdown.
 
Pemerintah China mengaku warga diizinkan keluar saat kebakaran, dan kemarahan warga memuncak setelah pejabat kota Urumqi mengadakan konferensi pers tentang kebakaran, di mana mereka tampaknya mengalihkan tanggung jawab atas kematian kepada para penghuni menara apartemen.
 
“Kemampuan beberapa warga untuk menyelamatkan diri terlalu lemah,” ujar Li Wensheng, kepala pemadam kebakaran Urumqi.
 
Dalam kepemimpinan Xi jinping China menjadi negara dimana pemerintah memonopoli semua aturan.
 
 
Warga kerap dibungkam ketika bersuara dan memprotes pemerintah dalam naungan partai komunis.
 
Pemerintah China tampak otoriter dan melakukan tindakan tegas kepada warga yang mencoba untuk membangkang.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x