Network
KILAS KLATEN – Sebuah kapal selam OceanGate yang membawa lima orang dalam penyelaman laut dalam ke bangkai kapal Titanic telah hilang di dasar Samudra Atlantik sejak hari Minggu. Suara dentuman yang terdengar dalam interval 30 menit terdeteksi pada Rabu pagi (21 Juni) oleh pesawat amfibi Kanada, yang membuat pihak berwenang bergegas mencari sumbernya.
Meskipun waktu yang diperkirakan oleh Penjaga Pantai AS bahwa pasokan oksigen darurat kapal OceanGate Titan akan habis (pukul 7:08 pagi EDT atau 12:08 malam GMT) telah berlalu, tim pencari dan penyelamat masih mencari kapal selam yang hilang tersebut.
Titan adalah kapal selam penelitian dan survei lima orang yang dimiliki dan dioperasikan oleh OceanGate, sebuah perusahaan swasta yang menyediakan kapal selam untuk tujuan komersial, penelitian dan militer, menurut situs webnya.
Kapal selam Titan OceanGate ini dirancang untuk mengangkut hingga lima orang, biasanya terdiri dari seorang pilot dan empat anggota kru. Dibangun untuk menyelam hingga kedalaman 13.123 kaki (4.000 meter) dan melaju dengan kecepatan 3 knot (3,5 mph atau 5,6 km/jam), kapal ini memiliki panjang 22 kaki (6,7 m) dan berat 23.000 pound (10.400 kilogram).
Titan OceanGate adalah kapal eksperimental yang dibuat khusus dan belum diklasifikasikan. Terbuat dari titanium dan serat karbon yang dililitkan filamen, kapal selam ini dikunci dari luar. Ini berarti kru di dalam tidak dapat membukanya, untuk dapat keluar, tim di permukaan harus membuka segel palka.
Kapal selam ini memiliki empat pendorong elektrik yang dikemudikan dengan pengontrol gaming Logitech. OceanGate juga menggunakan teknologi satelit Starlink milik Elon Musk selama operasi penyelamannya. Titan memiliki beberapa metode untuk turun dan kembali ke permukaan, termasuk baling-baling; tangki apung yang dibanjiri air atau diisi udara, dan beban yang dapat dijatuhkan untuk memberikan daya apung yang positif.
