Diskusi nuklir tersebut bertujuan untuk mengkoordinasikan respon nuklir sekutu dengan lebih baik selama perang dengan Korea Utara.
Shin pada hari Senin mengutip latihan militer yang diperluas dengan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir sebagai indikasi peningkatan kerja sama strategis, termasuk keterlibatan pesawat pengebom strategis AS dan kapal selam rudal balistik nuklir, demikian laporan Yonhap.
Baca Juga: Mengapa Korea Utara Menguji Begitu Banyak Rudal? Berikut Penjelasan dari Para Ahli
Perubahan baru-baru ini dalam kemampuan dan niat Korea Utara dan Tiongkok kemungkinan besar akan "secara dramatis" meningkatkan risiko bahwa penangkalan A.S. dan Korea Selatan dapat gagal dalam dekade mendatang, dan kedua sekutu itu harus mengambil langkah-langkah besar untuk memperkuat penangkalan, demikian ungkap lembaga pemikir Dewan Atlantik dalam sebuah studi pekan lalu.
Studi tersebut, yang melibatkan lebih dari 100 ahli, menemukan bahwa meskipun serangan nuklir habis-habisan adalah skenario yang paling kecil kemungkinannya, Pyongyang dapat merasa berani untuk melakukan eskalasi dengan tindakan militer, termasuk kemungkinan serangan nuklir.***