Trauma Healing: Pemulihan Emosi dan Ketakutan Pasca Bencana

- 23 November 2022, 20:00 WIB
Trauma Healing: Pemulihan Emosi dan Ketakutan Pasca Bencana
Trauma Healing: Pemulihan Emosi dan Ketakutan Pasca Bencana /pexels/cottonbro/

KILAS KLATEN - American Psychological Associationmenyebutkan bahwa trauma healing adalah respon emosional korban terhadap peristiwa ataupun tragedi yang mengerikan, trauma healing merupakan proses pemulihan emosi korban dari ketakutan yang di sebabkan tragedi dan peristiwa dimasa lalu.

Trauma yang dialami akibat kejadian dimasa lalu akan berakibat pada kondisi kesehatan mental dan emosi seseorang, serta ika tidak dilakukan tindak lanjut maka trauma tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari hari pada korban.

Beberapa kejadian dapat menyebabkan trauma seperti pelecehan sexual, bencana alam, menyaksikan hal yang mengerikan, ditinggalkan oleh orang yang dicintai, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga: Trauma Healing Pasca Terjadinya Bencana Gempa Bumi

Sehingga perlu dilakukannya trauma healing adalah untuk menyembuhkan trauma dan memberikan kesempatan kepada korban untuk melanjutkan hidup lebih lanut tanpa ditakuti bayang bayang suatu kejadian yang mengerikan yang pernah dialaminya,

Dalam penanganannya trauma healing dapat dilakukan dengan beberapa fase berikut.

1. Keamanan dan stabilitas

Pada umumnya, psikolog akan membahas terkait apa yang dibutuhkan oleh para korban setelah keluar dari rumah sakit, dan ada kemungkinan bahwa para psikolog juga akan melakukan konsultasi terkait dengan penggunaan obat tertentu.

 Baca Juga: Trauma Pasca Bencana pada Anak dan Cara Menanganinya

Jika otak merespon terhadap bahaya yang akan datang, maka itu merupakan langkah awal trauma healing untuk aspek psikologis dimulai, pada mulanya mereka akan menjaga keseluruhan emosi dan membuatnya menjauh dari ketakutan dan kecemasan, selanjutnya korban kemudian diajarkan bagaimana caranya untuk menghadapi pemicu dari ketakutan dan trauma nya.

2. Ingat dan terima

Fase yang kedua adalah fase mengingat dan menerima, pada fase ini para ahli akan meminta korban untuk mengingat kejadian yang terjadi dimasa lalu tersebut, lebih tepatnya menjelajah dan memadukannya dengan kondisi dan situasi yang aman, pada fase ini lebih ditekankan dengan fase pemulihan dalam tubuh.

 Baca Juga: Trauma Healing: Memulihkan Ketakutan Dimasa Lalu, Berikut Fase-Fasenya, Simak Penjelasannya!

Cedera fisik yang dialami juga akan berpengaruh terhadap pemulihan trauma healing yang dijalani, namun meskipun demikian para tenaga profesional akan membantu dan menemani dalam proses ini.

3. Kembali membangun hubungan

Fase yang terakhir dari trauma healing adalah kembali membangun hubungan melalui pemberdayaan, pada awalnya korban akan mengalami keraguan dengan perubahan yang terjadi di dalam dirinya, sehingga para korban akan memiliki rasa takut dan malu saat harus berhadapan dengan orang lain.

 Baca Juga: 10 Kata yang Tidak Boleh Dikatakan Kepada Korban Trauma dan yang Seharusnya Dikatakan Part 1

Untuk mengatasi hal tersebut, para ahli professional akan membantu mencapai resolusi yang telah direncanakan, setelanya para ahli professional juga akan mengadakan pelatihan untuk membantu korban agar dapat kembali ke kehidupan masyarakat secara normal seperti sedia kala.

Penanganan trauma healing yang dilakukan oleh tenaga profesional tentunya dapat membantu korban untuk kembali pulih dari trauma yang dialaminya untuk kembali melakukan aktivitas sehari hari seperti sedia kala.***

Editor: Masruro

Sumber: Gramedia satupersen.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah