Network
KILAS KLATEN – Dalam sehari-hari kita berkomunikasi dengan berbagai orang dan hampir di setiap waktu kita tidak dapat lepas dari hal tersebut. Terkadang disaat berhadapan dengan suatu hal atau suatu situasi, dan memikirkan sesuatu dalam pikiran, tiba-tiba saja kita merasakan seperti berbicara dalam hati.
Layaknya sebuah adegan dalam sinetron Indonesia dimana seseorang mampu berbicara dalam hati saat berdiam diri atau suatu situasi, dan kita sebagai penonton mampu mendengarkannya. Namun bagaimanakah hal tersebut dapat terjadi ?, istilah berbicara dalam hari atau disebut juga sebagai inner speech.
Dilansir dari berbagai sumber, penelitian psikologis saat ini telah menunjukkan bahwa proses berfikir manusia sebenarnya terdiri dari setidaknya tiga bagian utama yaitu memori sensorik, memori jangka pendek atau memori kerja, dan memori jangka panjang.
Memori sensorik secara tak sadar mengambil berbagai input sensorik dari yang di sentuh, dirasakan, dicium, dilihat, didengar, dan lainnya yang lalu diteruskan ke otak.
Ternyata alasan kita dapat berbicara dalam hati ini berawal dari memori jangka pendek memiliki beberapa subkomponen yang disebut lingkaran fonologis yang merupakan jalur sel-sel otak yang terhubung ke memori jangka pendek yang memungkinkan diri untuk mendengar sesuatu dalam fikiran.
Sel-sel tersebut adalah bagian otak yang digunakan ketika ada lagu yang terus terngiang-ngiang di dalam kepala, bericara dalam hati, atau bahkan saat mengingat apa yang dikatakan seseorang kepada kita, situasi yang dihadapi, atau memikirkan sesuatu.
Bisa dalam berbicara dalam hati dapat terjadi karena rangkaian sel-sel otak yang sudah dirancang untuk membuat diri mampu membayangkan suara dan semua proses dalam hati.
Hal tersebut adalah kumpulan dari sel-sel otak yang berpikir jangka pendek, dan hal tersebut bukanlah hal yang aneh karena memang begitulah cara kerja otak kita.
