Jabodetabek Siap ASO Karena 3 Hal, Simak Penjelasannya!

- 3 November 2022, 18:06 WIB
Ilustrasi peralihan TV analog ke TV digital. Beriktu cara cek TV masih analog atau sudah digital.
Ilustrasi peralihan TV analog ke TV digital. Beriktu cara cek TV masih analog atau sudah digital. //Pexels/Towfiqu barbhuiya
KILAS KLATEN - Staff Khusus Menteri Kominfo Rosarita Niken Widiastuti didampingi Direktur Penyiaran Kominfo Geryantika Kurnia dan Perwakilan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai Penghentian Siaran Televisi Analog wilayah JABODETABEK, sejak hari jumat 23 September 2022 yang lalu bersama dengan Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital, Kemenkominfo/Wienda Parwitasari.
 
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan Jabodetabek siap ASO karena telah memenuhi ukuran kesiapan yang terdiri dari tiga hal, yaitu Pertama, di wilayah tersebut terdapat siaran TV analog yang akan dihentikan siarannya.
 
Kedua, telah beroperasi siaran TV digital pada cakupan siaran TV analog sebagai penggantinya.
 
 
Ketiga, sudah dilakukan pembagian bantuan Set Top Box (STB) bagi Rumah Tangga Miskin di wilayah tersebut.
 
Sebagaimana telah diamanatkan oleh pasal 60A Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, bahwa pelaksanaan penghentian siaran televisi analog terestrial atau yang dikenal dengan Analog Switch Off (ASO) secara nasional akan dilaksanakan paling lambat pada tanggal 2 November 2022.
 
Untuk siaran TV Analog di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan dilaksanakan ASO atau berhenti mulai 5 Oktober 2022. 
 
Siaran TV selanjutnya beralih ke sistem siaran TV Digital. 
 
Demikian halnya dengan kesiapan siaran televisi digital di Jabodetabek. 
 
 
Infrastruktur siaran TV digital di Jabodetabek telah seluruhnya beroperasi melalui 7 (tujuh) operator multipleksing (MUX), yaitu Lembaga Penyiaran Publik TVRI dan 6 (enam) Lembaga Penyiaran Swasta. 
 
“Saat ini, 23 stasiun televisi di Jabodetabek sudah bermigrasi dari analog ke digital, serta terdapat program-program siaran televisi digital baru yang menambah keragaman pilihan konten acara yang dapat disaksikan oleh masyarakat,” kata Stafsus Niken.
 
Menurut Stafsus Niken, saat ini pelaksanaan bantuan distribusi STB untuk rumah tangga miskin sejumlah 479.307 unit sejauh ini telah terlaksana 63,4 persen.
 
Pelaksanaan distribusi STB baik yang dilakukan oleh penyelenggara multipleksing dan yang dibiayai oleh anggaran negara berjalan sesuai rencana dan terus dipantau secara harian untuk dituntaskan sebelum 5 Oktober 2022.
 
 
Sebelumnya, pada tanggal 30 April 2022 yang lalu, ASO bertahap telah dilaksanakan di 4 Wilayah Layanan yaitu Riau - 4 (Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Dumai), Nusa Tenggara Timur - 3 (Kabupaten Timor Tengah Utara), Nusa Tenggara Timur – 4 (Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka), dan Papua Barat - 1 (Kabupaten Sorong, Kota Sorong).
 
Seperti pagi ini diacara Car Free Day (CFD) yang digelar secara serentak di 20 kota seluruh Indonesia. 
 
Jadi kami datang ke masyarakat, mengundang masyarakat untuk kegiatan bersama-sama sekaligus sosialisasi penghentian siaran TV Analog,” ungkapnya.
 
Mantan Dirut LPP RRI ini menambahkan, banyak manfaat yang diperoleh dari TV Ditigal ini. Selain kualitas gambar yang bagus, peralihan TV Digital ini juga untuk memperluas akses internet.
 
 
Sehingga bagi wilayah-wilayah yang internetnya masih lambat ataupun lemot maka akan tidak ada lagi setelah frekuensinya diatur maka akan memperoleh akses internet yang lebih bagus dan lebih cepat.

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah