Menjelang Ramadhan Perajin Jajanan Emping Melinjo di Magetan Ramai Pesanan

- 16 Maret 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi keripik.
Ilustrasi keripik. /LayarBerita/Reza

KILAS KLATEN - Menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Perajin jajanan emping melinjo di Desa Baron, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur mulai ramai pesanan pembelian.

Salah satu perajin emping melinjo di daerah setempat bernama Mbah Warsiyem usia 65 tahun mengatakan menjelang bulan puasa sejumlah pembeli banyak mendatangi langsung rumahnya untuk memesan emping melinjo.

"Saat hari biasa, kita menitipkan dagangan di pengepul. Tetapi jelang bulan puasa saat seperti ini pembeli datang sendiri ke rumah untuk memesan," ujar Warsiyem di Magetan, Senin 13 Maret 2023.

Pembeli yang mendatangi rumahnya, bukan hanya konsumen yang beli untuk dinikmati sendiri, melainkan ada juga yang penjual. Membeli emping melinjo untuk dijual lagi sebagai persiapan ramadhan dan sajian dikala lebaran.

Untuk jenis emping melinjo biasa di pasaran laku dengan harga Rp65.000. Sedangkan untuk emping melinjo jenis super, menurut Mbah Warsiyem bisa mencapai harga Rp70.000 per kilogram. Warsiyem yang dibantu oleh suaminya dalam sehari mampu menghasilkan 5 kilogram emping melinjo.

"Saat ini, sekilo emping olahan kami dibeli pedagang Rp65.000 per kilogram. Biasanya menjelang lebaran bisa mencapai Rp80.000," ujarnya.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Perekonomian, Bank Jateng Resmikan 2 Kantor Baru di Wonosobo

Untuk menghasilkan emping melinjo super dibutuhkan ketelatenan yang lebih dan harga emping melinjo super lebih tinggi. Warsiyem mengaku lebih memilih membuat emping melinjo yang biasa saja.

"Buah melinjo harus matangnya pas. Butuh melinjo super untuk bahan pembuatannya. Dulu pernah ikut pelatihan di Malang, tapi karena untuk mendapatkan melinjo super susah, ya kita bikin yang biasa saja," tuturnya.

Di saat permintaan emping melinjo sedang naik, perajin emping melinjo di Desa Baron kesulitan mencari bahan baku. Buah melinjo saat ini sedang langka karena musim melinjo berbuah telah lewat.

Minimnya modal juga membuat perajin emping melinjo seperti Warsiyem tidak bisa kulakan lebih banyak buah melinjo untuk persediaan momentum bulan Ramadhan dan Lebaran.

Warsiyem mengatakan "Sudah tiga minggu ini tidak bisa beli buah melinjo karena bukan musimnya melinjo berbuah. Modalnya kecil, jadi waktu musim berbuah tidak bisa beli banyak. Ini kita hanya habiskan persediaan melinjo yang ada saja." 

Cara membuat emping melinjo juga membutuhkan ketelatenan tersendiri. Proses awal adalah mengupas kulit buah melinjo yang berwarna kuning kemerahan. Setelah tersisa kulit coklat yang keras, buah melinjo disangrai dalam wajan tembikar dengan pasir.

Baca Juga: KUR Mandiri 2023 di Klaten Sudah Dibuka, Cek Syarat Pengajuan dan Jenis yang Ditawarkannya di Sini

Setelah dirasa matang, buah melinjo tersebut ditumbuk dengan alat khusus hingga berbentuk lingkaran di atas nampan yang telah disiapkan dan kemudian dijemur.

Permintaan pesanan Emping melinjo begitu banyak saat memasuki Ramadhan, tetapi permintaan semakin meningkat ketika menjelang lebaran. Emping melinjo makanan khas yang selalu ada dan disajikan saat lebaran.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x