Bukan Ketindihan Tapi Sleep Paralysis, Begini Penjelasan Selengkapnya

22 Desember 2022, 20:00 WIB
Bukan Ketindihan Tapi Sleep Paralysis, Begini Selengkapnya /pexels/

KILAS KLATEN – Tidur dibutuhkan oleh tubuh disaat sudah kelelahan karena aktivitas yang dilakukan selama beberapa waktu, sehingga membuat badan lelah dan mengantuk, atau tidur malam untuk mengistirahatkan tubuh dan otak sebelum menjalani aktivitas di keesokan harinya.

Saat kita tidur, pernah tiba-tiba kita terbangun, akan tetapi hanya membuka mata, namun tubuh tidak bisa bergerak sama sekali, banyak yang menyebut hal ini sebagai ketindihan yang banyak menyebutkan sebagai mitos atau hal supernatural, namun ada penjelasan medisnya yaitu disebut sleep paralysis atau lumpuh tidur.

Sleep paralysis merupakan fenomena yang terjadi saat seseorang tiba-tiba tidak dapat berbicara dan bergerak saat akan bangun dari tidur yang seakan menjadi lumpuh namun dengan mata yang hanya bisa melihat.

Baca Juga: Inilah Manfaat Tidur Siang untuk Tubuh

Hal ini sering membuat perasaan takut dan panik karena tak mampu melakukan apapun dalam kondisi seakan-akan tubuh lumpuh selama beberapa saat dengan sadar hingga akhirnya bisa menggerakan kembali tubuhnya.

Biasanya saat hal ini terjadi disertai halusinasi yang terjadi saat tidur atau Hypnagogic Hallucinations atau saat bangun tidur atau Hypnopompic Hallucinations, dimana halusinasi yang terjadi beragam mulai dari merasakan kehadiran sosok di sekitar tubuh, merakasan dorongan atau tekanan pada tubuh, atau merasakan tubuh melayang.

Kondisi dari sleep paralysis ini umumnya dapat dialami oleh siapa pun baik orang dewasa ataupun anak-anak, walaupun sampai saat ini penyebab utama dari hal tersebut belum diketahui secara pastinya.

Baca Juga: Anda Memiliki Gangguan Tidur? Berikut ini Jenis-Jenis Gangguan Tidur, Simak Penjelasannya

Namun terdapat beberapa hal yang diyakini berpotensi meningkatkan resiko dari terjadinya sleep paralysis pada seseorang diantaranya sakit kepala sebagian atau migrain, kurangnya waktu tidur atau istirahat tubuh, gangguan tidur seperti insomnia dan narkolepsi, gangguan kesehatan mental seperti bipolar, kecemasan, ataupun PTSD, serta jadwal tidur yang tidak teratur atau mengalami jet lag.

Dan berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi terjadinya resiko sleep paralysis :

· Memastikan waktu istirahat tubuh dan jadwal tidur tercukupi dan tidak terganggu, supaya ketika tidur tidak mengalami sleep paralysis

Baca Juga: Ilmuwan Bagikan Tips Tingkatkan Daya Ingat, Salah Satunya dari Tidur

· Melakukan meditasi atau relaksasi pikiran dan tubuh untuk dapat meningkatkan kualitas dari isitrahat tubuh dan waktu tidur jadi lebih baik serta dapat membantu mengatasi kecemasan dan stres yang dihadapi

· Memperbaiki posisi tidur yang lebih baik, dimana yang sering mengalami sleep paralysis dari posisi tidur terlentang, maka dari itu mencoba untuk posisi tidur menyamping

· Mengurangi stres yang dapat mempengaruhi resiko sleep paralysis, dan mengurangi minuman berkafein yang membuat lebih susah untuk tidur, serta menghindari minuman beralkohol yang membuat mudah terbangun di tengah malam dan susah untuk tidur kembali

· Membuat ruang yang nyaman untuk tidur supaya tidak terganggu dan kualitas dari waktu tidur menjadi lebih baik, menggunakan alas tidur dan kasur yang nyaman bagi tubuh, mengatur cahaya dan yang lebih sedikit untuk dapat membuat rileks tubuh

Baca Juga: Trik Jitu Cepat Tidur Dan Bangun Dalam Kondisi Bugar

Itulah tadi penjelasan singkat mengenai mitos ketindihan dan sering menjadi perbincangan banyak orang yang padahal terdapat penjelasan secara medisnya.

Selain itu Kilas Klaten juga menyediakan berita terkini dan berbagai informasi menarik lainnya seputar otomotif, teknologi, kesehatan, wisata, kuliner, finansial, dan pendidikan secara gratis dan update hanya di portal KilasKlaten.com.***

Editor: Masruro

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler