Mendikbudristek Nadiem Makarim Luncurkan Program Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri

- 7 September 2022, 15:53 WIB
Mendikbud, Nadiem Makarim.
Mendikbud, Nadiem Makarim. /YouTube Kemdikbud RI/

KILAS KLATEN - Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) meluncurkan program baru yakni Merdeka Belajar episode 22 : Transformasi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) Merdeka Belajar pada Rabu, 7 September 2022.

Program ini akan menjadi langkah awal dalam penerapan skema seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaru.

“Transformasi seleksi masuk PTN dibutuhkan untuk menyambungkan transformasi kebijakan yang telah dilakukan di pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi,” tutur Nadiem pada Rabu, 7 September 2022.

Adapun tujuan dari transformasi seleksi masuk PTN ini adalah untuk memastikan bahwa pendidikan yang diterima oleh peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan atas dapat selaras dan terintegrasi dengan jenjang pendidikan tinggi.

Baca Juga: Pesawat Latih TNI Jatuh di Perairan Selat Madura

Terdapat lima prinsip perubahan yang dicanangkan, yakni mendorong pembelajaran yang menyeluruh, berfokus pada kemampuan penalaran, lebih inklusif dan mengakomodasi keragaman peserta didik, lebih transparan, serta lebih terintegrasi dengan program sarjana hingga diploma.

 

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul Mendikbudristek Nadiem Makarim Luncurkan Transformasi Seleksi Masuk PTN, Apa Saja yang Diubah? ,terdapat tiga jalur seleksi masuk PTN, seleksi nasional berdasarkan prestasi (dulunya SNMPTN), seleksi nasional berdasarkan tes (dulunya SBMPTN), dan seleksi secara mandiri oleh PTN. 

Jika sebelumnya jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi memisahkan calon mahasiswa berdasarkan jurusan di pendidikan menengah, kali ini proses seleksi akan mendorong pembelajaran yang holistik dan multidisiplin. 

“Perubahan terbesar pada jalur ini adalah kita menambahkan kriteria minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran, dan sisanya, yakni maksimal 50 persen diambil dari komponen penggali minat dan bakat,” ujar Nadiem.

Dengan ini, setiap peserta didik akan fokus terhadap seluruh mata pelajaran yang diemban pada jenjang pendidikan menengah dan mereka akan terdorong untuk membangun prestasi sesuai minat dan bakatnya.

“Untuk sukses pada jalur ini, peserta didik perlu menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting,” tutur Nadiem. 

Baca Juga: Kemenhub Resmi Umumkan Kenaikan Tarif Ojek Online, Berlaku Mulai 10 September 2022

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan seleksi nasional berdasarkan tes yang akan fokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah, bukan hafalan.

“Tidak ada lagi tes yang spesifik untuk setiap mata pelajaran. Tes ini akan diganti dan disederhanakan. Yang ada hanya tes skolastik yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris,” ujar Nadiem yang menegaskan.

Menurut Nadiem, dengan diterapkannya trasnformasi baru ini, skema seleksi akan menjadi lebih adil dan setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk sukses pada jalur seleksi nasional berdasarkan tes.

“Oleh karena itu, kini pemerintah akan mengatur agar seleksi secara mandiri oleh PTN diselenggarakan dengan lebih transparan,” kata Nadiem.

Sebelum pelaksanaan seleksi secara mandiri, PTN wajib mengumumkan sejumlah hal, antara lain jumlah calon mahasiswa yang akan diterima pada masing-masing program studi/fakultas; metode penilaian calon mahasiswa yang terdiri atas tes mandiri, kerja sama tes melalui konsorsium perguruan tinggi, dan metode lain yang diperlukan; hingga besaran biaya.

Setelah pelaksanaan seleksi mandiri, PTN wajib mengumumkan beberapa hal, mulai dari jumlah peserta seleksi yang lulus dan sisa kuota yang belum terpenuhi hingga tata cara penyanggahan hasil seleksi. 

“Transformasi seleksi masuk PTN yang lebih adil diharapkan mendorong perbaikan iklim pembelajaran di pendidikan menengah sehingga menghasilkan calon mahasiswa yang semakin kompeten,” ujar Nadiem. (Khadijah Ardallyana Qirba)***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah