Resmi! Siswa SD dan SMP di Surabaya Bebas Dari Pekerjaan Rumah

- 11 November 2022, 20:08 WIB
Ilustrasi pekerjaan rumah (PR). Resmi! Siswa SD dan SMP di Surabaya Bebas Dari Pekerjaan Rumah
Ilustrasi pekerjaan rumah (PR). Resmi! Siswa SD dan SMP di Surabaya Bebas Dari Pekerjaan Rumah /Pexels/Andrea Piacquadio/

KILAS KLATEN - Tercatat sejak 10 Novemer 2022 seluruh siswa SD dan SMP di Surabaya bebas dari Pekerjaan Rumah atau PR.

Penghapusan PR ini diberlakukan untuk semua sekolah swasta maupun negeri di Surabaya.

Wali kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan penghapusan PR bertujuan untuk memberikan ruang kreatif kepada anak dan menggantinya menjadi program penumbuhan karakter siswa.

"Sebetulnya itu jangan membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” jelas Eri.

Sementara jam pelajaran sekolah juga diubah sampai jam 12.00 WIB. Dan 2 jam berikutnya digunakan untuk pendalaman karakter siswa.

Baca Juga: Menkes Prediksi Covid Omicron Varian XBB Akan Membludak Akhir Tahun, Tembus 20 Ribu Kasus per Hari

Eri menuturkan tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memberikan ruang kreatif pada anak.

Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan membentuk karakter anak ketika berada di rumah.

"Karakter anak akan terbentuk nanti karena anak butuh kasih sayang orangtua. Yang menjadikan anak ini pemimpin yang luar biasa adalah kasih sayang orangtua," ujar Eri.

Eri menuturkan masih banyak orang tua yang khawatir akan kebijakan ini. Orang tua cemas bahwa anak-anak mereka kebanyakan bermain dibandingkan di rumah.

Baca Juga: Oknum Polisi Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental di Aceh, Dipecat Secara Tidak Hormat

Dan menurut Eri waktu tersebut seharusnya lebih banyak digunakan orang tua untuk membentuk anak mereka.

"Karakter anak tanggung jawab sekolah dan pemerintah, tapi yang lebih penting adalah tanggung jawab orangtua. Jangan anak dibebankan dengan PR karena orangtua tidak mampu mendidik, tetapi mereka harus hadir agar anak tidak individualis," ungkap Eri.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Instagram Faktanya Google


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x