KILAS KLATEN – Jika mendengar kata PMI atau Palang Merah Indonesia atau dalam bahasa inggris yaitu Red Cross, pasti akan ada hal yang terlintas di pikiran kita yang salah satunya yaitu donor darah.
Donor darah merupakan kegiatan yang memberikan darah kepada seseorang secara sukarela, dimana hal ini sudah menjadi rutin dan semakin banyak orang yang mulai mendonorkan darahnya.
Kegiatan donor darah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah, dimana dalam PP tersebut, penyelenggaraan donor dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Donor Darah atau UDD yang diselenggarakan oleh organisasi sosial dengan tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalang merahan atau PMI.
Baca Juga: Mengenal Golongan Darah dan Rhesus
PMI menargetkan sekitar 4,5 juta kantong darah sesuai dengan kebutuhan nasional setiap tahunnya yang menyesuaikan dengan standar dari WHO atau World Health Organization yaitu 2 persen dari jumlah penduduk untuk setiap harinya. Berikut ini Kilas Klaten membagikan beberapa informasi menarik yang anda harus tahu seputar donor darah diantaranya :
1. Manfaat donor darah
Ketika melakukan donor darah ternyata memiliki beberapa manfaat bagi tubuh pendonor yang diantaranya :
· Menjaga kesehatan jantung, dengan melakukan donor darah secara rutin, maka jumlah zat besi dalam darah bisa menjadi lebih stabil yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung.
· Meningkatkan produksi sel darah merah, dengan melakukan donor darah, anda menstimulasi sumsum tulang belakang untuk mengisi ulang sel darah merah yang baru karena berkunganya darah setelah melakukan donor.
Baca Juga: Mau Donor Darah? Pahami Dulu Syarat Dan Caranya!
· Menurunkan berat badan, melakukan donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh, dimana setiap 450 ml darah akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650.
· Mendapat kesehatan psikologis, dengan melakukan donor darah dapat memberi kepuasan psikologis bagi diri dan membuat diri lebih sehat dan berenergi.
· Mendeteksi penyakit serius, setiap melakukan donor, darah akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, dan Malaria.
Bagi penerima donor darah hal tersebut menjadi penting karena untuk mengantisipasu penularan darah melalui penyakit.
2. Jenis pendonor darah
Sebelum melakukan donor darah, ada beberapa jenis dari donor darah selain dari golongan darah dan rhesus, berikut diantaranya :
· Darah utuh, ini merupakan jenis donor yang umum dan biasanya dilakukan, dimana di dalam darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma yang diambil dari lengan yang biasanya diambil dalam jumlah tertentu seperti 250 ml, 450 ml, 500, ml dan biasanya dipergunakan untuk mengatasi trauma dan operasi. Dan biasanya waktu berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit untuk proses donor, untuk syaratnya dapat dilihat pada artikel sebelumnya di portal Kilas Klaten.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Bahaya Mengkonsumsi Mie Instan Berlebihan, Pemicu Darah Tinggi Hingga Kanker
· Trombosit, merupakan sel kecil dalam darah yang berperan untuk menghentikan atau mencegah pendarahan dimana komponen ini dibuat di sumsum tulang dan umur simpannya hanya 5 hari. Digunakan untuk membantu operasi, transplantasi, dan untuk membantu pengidap kanker lewat kemoterapi. Untuk proses nya biasanya sampai dua jam.
· Plasma, yaitu bagian cair dari darah yang mengangkut air dan nutrisi ke jaringan tubuh, donor jenis ini digunakan untuk membantu pasien luka bakar serius dan mereka mengalami gangguan perdarahan. Jenis donor ini dilakukan memakai proses otomatis untuk mengeluarkan plasma dari darah (apheresis) yang memakan waktu sekitar 45 sampai 50 menit.
· Sel merah ganda (double red cells), adalah ketika hanya sel darah merah yang dikumpulkan bukan komponen lainnya menggunakan mesin untuk menarik sejumlah darah utuh lalu sel darah merah akan dipisahkan dan disimpan, lalu sisanya akan kembali ke pendonor.
Baca Juga: Dugaan Malpraktek Kesalahan Pemberian Obat, Pasien di Cirebon Hampir Mengalami Pecah Pembuluh Darah
3. Peringatan hari donor sedunia
Ternyata ada peringatan hari donor sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni yang pertama kali ditetapkan pada tahun 2004 yang dimulai peringatan untuk pertama kalinya pada tahun 2005.
Dipilihnya tanggal 14 Juni karena berasal dari sejarah tentang seorang ahli biologi dan dokter berkebangsaan Austria yang dianggap sebagai pendiri dari transfusi darah modern bernama Karl Landsteiner yang lahir pada tanggal 14 Juni 1868 dan meninggal pada tanggal 26 Juni 1943.
Beliau merupakan seorang tokoh penemu bahwa darah manusia terbagi menjadi 4 jenis golongan yang sekarang kita kenal dengan golongan darah A, B, AB, dan O. Dengan penemuan tersebut menjadikan proses transfusi darah aman dan tidak sembarang melakukan transfusi darah karena berdasarkan jenis golongannya.
Baca Juga: 10 Cara Alami Melancarkan Sirkulasi Peredaran Darah Yang Perlu Kamu Ketahui!
Penetapan hari donor sedunia berdasarkan kesepakatan WHO atau World Health Organization, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Federasi Internasional Organisasi Donor Darah, dan Perhimpunan Internasional Transfusi Darah.
Hari donor sedunia ditetapkan dalam rangka untuk dapat meningkatkan kesadaran secara global terhadap kebutuhan darah dan produk darah yang aman untuk transfusi, selain itu juga menyoroti kontribusi penting donor darah sukarela yang tidak dibayar untuk sistem kesehatan nasional.
Demikian tadi adalah beberapa informasi menarik seputar donor darah, apabila kita sehat jasmani maka alangkah baik untuk kita bisa melakukan donor secara sukarela untuk membantu menjaga kestabilan jumlah dan pasokan kantong darah dan membantu mereka yang membutuhkan.
Baca Juga: Daryanto ART Ferdy Sambo Akui Bersihkan Bercak Darah Brigadir J saat Bersaksi di Persidangan
Selain itu Kilas Klaten juga menyediakan berita terkini dan berbagai informasi menarik lainnya seputar otomotif, teknologi, kesehatan, wisata, kuliner, finansial, dan pendidikan secara gratis dan update hanya di portal KilasKlaten.com.***