“Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa,itu bisa diobati,” ujarnya.
“Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxicnya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit. Sudah ketemu obatnya Namanya Fomepizole (injeksi),” kata Budi dalam konferensi pers AKI di Jakarta.
AKI yang semula merupakan penyakit yang misterius akhirnya dapat diungkap oleh pemerintah dari hasil penyelidikan.
Baca Juga: Gangguan Gagal Ginjal pada Anak Semakin Marak, Orangtua Harus Ketahui Gejalanya
AKI dipicu oleh senyawa kimia dari pathogen yang menjadi cemaran obat sirop Etilen glikol, Dietilen Glikol dan Etilen glikol butil ether.
“Jika senyawa kimia itu masuk dalam metabolisme manusia, itu mengubah senyawa kimia tadi jadi asam oksalat. Ini berbahaya, kalau asam oksalat masuk ginjal, bisa jadi kalsium oksalat seperti kristal kecil yang tajam merusak ginjal anak,” ujarnya.
Harapannya, kehadiran obat Fomepizole yang telah melewati tahap uji coba pada tiga hari terakhir di RSCM akan berhasil menekan laju kematian pasien AKI yang kini telah merenggut 133 jiwa.***