Pentingnya Cegah Obesitas pada Anak Sedari Dini

- 6 Maret 2023, 21:40 WIB
Ilustrasi - pentingnaya cegah obesitas pada ak sejak dini
Ilustrasi - pentingnaya cegah obesitas pada ak sejak dini /serona1004/Pixabay

Di sisi lain, literasi gizi juga bisa dengan membiasakan membaca label kemasan pada produk makanan dan minuman. Orang tua bisa memperhatikan jumlah kalori yang tersedia dalam nutrition facts atau informasi nilai gizi sesuai kebutuhan harian. Informasi gizi ini biasanya diukur per penyajian. Jumlah kalori yang ada, misalnya per saji 200 kalori, tetapi setiap satu kemasan mengandung dua kali saran penyajian.

Dengan demikian, apabila sebuah makanan langsung dihabiskan, maka kalori yang dikonsumsi sebanyak dua dikali 200 kalori, yakni 400 kalori. Jumlah ini dikatakan sangat berlebihan untuk sebuah camilan atau makanan selingan.

Dalam membaca label pada kemasan, orang tua juga perlu memastikan kadar gula dan kadar garamnya. Menurut dokter, seseorang yang peduli pada kebutuhan gizi pasti akan selalu membaca label kemasan, membatasi porsi kalori, garam, dan gula sesuai kebutuhan harian dan usia anak.

Lebih lanjut, mencegah anak terkena obesitas bukan berarti sembarangan meminta anak mengurangi makanan secara drastis dan tiba-tiba. Hal ini dikatakan dokter spesialis anak konsultan endokrinologi yang menjabat sebagai sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Frida Soesanti SpA(K).

Mengurangi makanan anak secara drastis dan tiba-tiba, justru akan membuat dia kelaparan dan craving atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan, sehingga akan menyebabkan sang anak makan lebih banyak.

Untuk membantu mengembalikan kebutuhan kalori anak sesuai usia dan kebutuhannya, bisa dengan membuat jadwal makan tiga kali sehari dan dua kali camilan.

Baca Juga: Menurunkan Berat Badan dengan Teh Daun Jati, Mitos atau Fakta?

Makan harus lebih banyak daripada snack. Berikan menu bervariasi, terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Pastikan menunya berwarna-warni karena yang berwarna-warni pasti sehat, berarti di menu makanan itu ada buah dan sayuran.

Penyebab Obesitas

Beberapa waktu lalu, publik di Indonesia mendapati kenyataan munculnya kasus bayi usia 16 bulan yang memiliki berat badan 27 kilogram di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Menurut dr Frida Soesanti SpA(K), kasus obesitas esktrem seperti ini tidak sering ditemukan. Saat ini, tim dokter dari RSCM masih terus menyelidiki kasus tersebut.

Ada kemungkinan sang anak mengalami kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan semata faktor makanan, seperti susu kental manis. Tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Prinsipnya, makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x