Indahnya Alam di Kawasan Wisata Deles Indah Desa Sidorejo Klaten

28 Juni 2022, 17:01 WIB
Wisata Deles Indah Desa Sidorejo Klaten /

KILAS KLATEN - Kawasan Wisata Deles Indah merupakan salah satu kawasan Wisata alam yang terletak di lereng Merapi bagian tenggara. Kawasan ini memilikipotensi sumber daya alam hayati dan fenomena alam yang sangat menarik.

Kawasan Wisata Deles Indah terletak di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dengan ketinggian antara 800 meter hingga 1.300 meter di atas permukaan laut yang sekaligus satu-satunya wisata dengan kekhasan alam pegunungan yang masih terjaga kelestariannya dan kesejukan udara yang masih segar.

Wisata Deles Indah juga sering dijadikan sebagai obyek untuk menggali ilmu dalam penelitian yang tergolong tinggi, baik dari jenis tumbuhannya yang beragam dan punya nilai fungsi untuk obat-obatan juga jenis anggrek langka yang msih terlindungi dan juga jenis satwanya.

Karena Deles Indah terletak dikaki Gunung Merapi ,sehingga memungkinkan untuk melihat fenomena alam yang menakjubkan dengan hanya 3km bisa melihat aktifitas Merapi dengan mata telanjang.

Baca Juga: Dapat Hadiah Laptop dari Ganjar Pranowo, Siswa SMAN 1 Prambanan Ini Penuhi Janji Bersihkan Sampah di Sungai

Tak Cuma itu, dari Deles Indah juga dapat melihat pemandangan kota klaten yang dihiasidengan cerobong Perusahaan Gula Gondang Baru dan jajaran Gunung Kidul yang sangat indah.

Kekhasan Gunung Merapi yang merupakan gunung api teraktif didunia dengan ketinggian 2932 mdpl, ditunjang kekayaan kekhasan potensi keaneragaman hayati serta keunikan kultur sosial budaya masysrakat yang berada di sekitarnya menjadikan kawasan ini mempunyai nilai penting bagi kelangsungan kehidupan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar dan mutu kehidupan yang lebih baik.

Menurut cerita dari beberapa sumber, Deles Indah menyimpan banyak tempat-tempat bersejarah yang mempunyai mitos dan keunikan hingga keimginan untuk menelusurinya. Apa saja? Berikut ulasannya:

Baca Juga: Mudah! Inilah Cara Download Lagu dari YouTube Lewat HP Android

1. Pesanggrahan Sunan Paku Buwono X

Menurut cerita tahun 1938, Sunan Paku Buwono X bertapa atau bersemedi di tempat tersebut dengan maksud memohon pada Tuhan agar letusan Gunung Merapi tidak menembus ke arah tenggara.

Pesanggrahan ini sekarang dinamakan Pesanggrahan Gubernur Muchtar. Dari tempat ini juga bisa melihat keindahan alam sekitar, dan bisa untuk tempat bersantai menghilangkan penat.

Tempat ini sekarang dilengkapi dengan panggung hiburan dan taman bermain anak-anak serta gardu pandang. Dari gardu pandang ini bisa melihat alam sekitar dengan perbukitan dan lembah yang menajubkan.

2. Sendang Kali Reno

Kali Reno berasal dari kata Kali yang artinya sumber air atau sungai kecil,dan Reno yang artinya warna. Konon air yang ada dikali ini berwarna-warna dan emang saat ini masih ada beberapa sumber di sekitar itu.

Baca Juga: Cara Download Lagu dari YouTube Tanpa Aplikasi Terbaru, Gratis dan Mudah!

Sumber air ini sangat berguna bagi masyarakat di sekitar untuk memenuhi kebutuhan air saat kemarau panjang. Kali Reno terletak di lembah di kelilingi bukit dan panorama alamnya yang sejuk dan indah serta teduh di bawah rindangnya pepohonan yang besar dan kicauan burung. Didekat sumber itu juga berdiri kokoh pohon besar sebagai resapannya.

3. Makam Mlayopati

Makam ini terletak di taman Ngajaran tepatnya disebelah tempat parkir wisata alam Delea Indah. Makam tunggal ini berupa gundukan tanah dan batu bertuliskan Mlayopati dengan huruf jawa baru.

Kyai Mlayopati atau juga di sebut Ki Hajarmerto Eyang Gotro ini berasal dari kerajaan Mataram, mempunyai dua orang anak yang bernama Ki Wonoboyo atau Ki Ageng Mangir dan Ular Kisi. Karena tuntutan putera yang bernama Ular Kisi agar dapat menjadi manusia lagi, oleh Ki Mlayopati diperintahkan untuk bertapa untuk melingkari Gunung Merapi.

Akan tetapi dengan syarat harus bertemu kepala dengan ekorny, baru tercapai maksudnya menjadi manusia lagi. Tetapi maksud Ular Kisi belom tercapai dan membohongi ,dimana kepala dan ekor belum bisa bertemu namun lidahnya di julurkan,akhirnya lidahnya di potong oleh Ki Mlayopatidan lidah tersebut menjadi tombak yang bernamaKyai Baru Klinting.

Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Bayi, Nomor 2 Paling Mudah

Makam ini sering untuk tempat ziarah dan setiap bulan ruwah ada kendurian adat yang di namakan Nyadranan.Ziarah rutin di lakukan setiap tanggal 15 Ruwah,yang hadir selain penduduk sekitar deles juga oleh para ziarah dari luar daerah yang pernah berdoa di tempat ini kemudian terkabulkan doanya.

4. Desa Siluman

Siluman adalah nama sebuah Desa atau Kampung yang letaknya di sebelah barat Kali Reno di dekat bibir sungai kali Woro. Saat ini desa tersebut sudah menjadi hutan belantara yang banyak di tumbuhi pohon pinus dan semak-semak.

Kampung ini hilang karena letusan merapi tahun 1930 dan pada april 1930 kampung ini diserahkan kepada Pemerintah Hindia Belanda oleh masyarakat yang tersisa.

Kuburan masal penduduk kampung ini tersebar di kampung-kampung sekitarnya dan juga kampung siluman di bagian selatan (pojok) bekas nisan dan sebagian Ompak (bantalan tiang rumah) masih banyak di temukan di bekas kampung ini.

Sedangkan kuburanya masih juga ada di Makam warga Ngemplak,butuh kulon dan kampung Deles,pada erupsi tahun 2010 hutan siluman kembali habis tinggal sedikit di daerah pemakaman kampung tersebut.

Baca Juga: 7 Tips Cantik di Usia 30-an, Tetap Awet Muda!

5. Pesona Gumuk Petung atau Bukit Petung

Gumuk Petung terletak di antara perjalanan dari Makam Mlayopati ke gua jepang dengan ketinggian sekitar 1500 mdpl. Tempat ini lebih tinggi di banding dengan sekitarnya sehingga tempat tersebut sangat bagus sebagai tempat bersandar sejenak untuk menghilangkan penat.

Karena dengan udaranya yang masih perawan atau masih segar dari tempat tersebut bisa melihat pemandangan yang sangat bagus karena bisa melihat alam sekitarnya dan panorama kota yang terbentang dari kota Solo, Klaten dan kota Yogyakarta sebagian serta jajaran Gunung Kidul.

6. Inggir Pasang

Desa ini terletak di desa Tegalmulyo. Menurut penduduk setempat orang yang pertama kali (Cikal Bakal) masuk dan menghuni desa tersebut adalah kyai Trunosono.

Kyai Trunosono punya anak Truno Pawiro yang dikasih titah oleh Panembahan Paku Buwono ke 6 dan kasih gelar Kyai Pacul Kuoso dan disuruh menguasai satu desa yaitu desa Inggir Pasang. Aslinya Truno Pawiro berasal dari lembah Kapuan yang berada diatasnya yaitu Ndlimas kira-kira lima abad yang lalu.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Stres Saat Hamil, Wajib Dibaca Ibu Hamil

Desa ini awalnya hanya 3 pekarangan atau hanya 3 KK, yaitu Truno Rejo, Truno Pawiro dan mbah Rajiyo (Kaki Gareng).Truno Pawiro punya anak 9 laki-laki semua yang disebut pendawa 9, tetapi tidak menetap semua didesa tersebut. Ada yang pindah kedesa lain.

Desa Inggir Pasang terletak di antara jurang dan di pusungan(bukit buntung). Desa ini bisa di tempuh sekitar 30 menit dari desa sebelahny dengan jalan kaki dan menapakki jalan stapak.

Desa ini termasuk desa terisolir, jauh dari pasar dan aktivitas anak sekolah yang jauh tiap hari melewati jurang belum lagi saat musim hujan harus menunggu lama saat banjir.sehingga mayoritas cuma lulus SD. Desa ini lebih tua dibanding desa-desa sebelahnya.

Kehidupan masyarakat yang masih awam dan belum tersentuh peradapan modern,maka masyarakat di situ masih sangat tradisional. Terlihat dari keseharian mereka yang mengandalkan hasil dari apa yang mereka tanam.

Baca Juga: 10 Tips Langsing Pasca Melahirkan, Sehat dan Terbukti Ampuh!

Menurut Mitos: Keberadaan Desa Inggir Pasang dan Desa Siluman tidak bisa bertautan,karena ada kesamaan; sama-sama berada di antara jurang dan di bukit buntung(pusungan) harus ada salah satu yang mengalah atau lebar terbukti desa Siluman terkena letusan gunung Merapi hingga desa tersebut tertimbum. Tidak dengan desa inggir pasang saat ini.

7. Sapu angin

Sapu angin terletak didusun Grintingan ,Desa tegalmulyo. Tepatnya diantara dusun Grintingan dan Goa Jepang di lembah jurang yang tinggi.

Konon Sapu angin ini adalah pengasinan yang dihuni oleh Danyang yang di sebut Danyang Sapu Angin. Tempat ini ada sumber air dan satu bak air yang berbentuk seperti arah mata angin yang satu sisinya lancip dan uniknya arah lancipan itu persis arah utara dalam mata angin.***

Editor: Diyo Suroso

Tags

Terkini

Terpopuler