Buntut Tewasnya Santri Pondok Pesantren Gontor, Polres Ponorogo Tetapkan Dua Tersangka

- 13 September 2022, 14:13 WIB
Polres Ponorogo menetapkan dua orang tersangka sebagai buntut kasus tewasnya AM yang merupakan Santri Pondok Gontor, Mlarak, Ponorogo.
Polres Ponorogo menetapkan dua orang tersangka sebagai buntut kasus tewasnya AM yang merupakan Santri Pondok Gontor, Mlarak, Ponorogo. /Tribrata News Jatim/

KILAS KLATEN – Polres Ponorogo menetapkan dua orang tersangka sebagai buntut kasus tewasnya AM yang merupakan santri Pondok Gontor, Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur.

Kedua tersangka kasus tewasnya santri Pondok Pesantren Gontor tersebut berinisial AMF (18) dan IH (17).

Keduanya juga merupakan santri di Pondok Pesantren Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Penetapan kedua tersangka kasus tewasnya santri Pondok Pesantren Gontor tersebut, diungkapkan langsung oleh Direskrimum Polda Jatim, Kombes Polisi Totok Suharyanto.

Baca juga: Korban Penganiayaan di PonPes Gontor Ternyata ada 3 Orang, Satu Meninggal

“Tersangka AMF warga Desa Magek, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Sedangkan pelaku di bawah umur yakni IH warga Desa Gabek, Kecamatan Bagek Kota, Kabupaten Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung,” terangnya, Senin (12/9/2022) sore sebagaimana dikutip dari tribratanes.jatim.polri.go.id

Kedua pelaku kasus tewasnya santri Pondok Pesantren Gontor ini melakukan tindak kekerasan terhadap tiga santri. Dua di antaranya mengalami luka-luka dan satu meninggal dunia.

“Pelaku memukul korban (tewas) menggunakan tongkat pramuka pada bagian paha serta memukul bagian dada dengan tangan kosong,” terangnya.

Pihaknya masih terus mendalami kasus ini secara detail. Untuk motifnya, menurut pelaku, jika korban telah menghilangkan alat perlengkapan pramuka pada saat acara perkemahan di Desa Wilangan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.

“Atas dasar itu, kemudian pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban di ruang ankuperkap lantai 3 Ponpes Gontor. Alat yang dihilangkan korban itu jika menurut pelaku ialah alat patok atau pasak perkemahan pramuka,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kapolres Ponorogo, AKBP Catur C Wibowo menjelaskan, pihaknya bersama Direskrimum Polda Jatim telah melakukan serangkaian penyelidikan maupun penyidikan terkait santri yang tewas akibat penganiayaan.

“Kita memeriksa kurang lebih sebanyak 20 saksi dan sejumlah barang bukti (BB). Serta akhirnya menetapkan dua tersangka tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga: Bohong Sebab Tewasnya Santri, Pengasuh Ponpes Gontor Minta Maaf

Adapun BB antara lain, celana training warna hitam, kaos oblong warna coklat, hitam, satu unit becak, dua patahan tongkat warna putih, sebotol minyak kayu putih ukuran 15 mililiter, sebotol air mineral gelas kosong hingga flasdisk berisi salinan rekaman CCTV RS Yasyfin Pondok Pesantren Gontor.

“Pelaku dijerat pasal 80 ayat (3) jo pasal 76c undang-undang republik indonesia nomor 35 tahun 2014 tentang tindak pidana penganiayaan dengan ancaman kurang lebih 15 tahun penjara,” tukasnya.***

Editor: Masruro

Sumber: Tribrata News Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah