Akibat Tingginya Upah Buruh, Beberapa Pabrik Terpaksa Hengkang dari Banten

14 November 2022, 09:53 WIB
Akibat Tingginya Upah Buruh, Beberapa Pabrik Terpaksa Hengkang Dari Banten /pixabay

KILAS KLATEN - Beberapa perusahaan terpaksa hengkang dari Banten akibat upah buruh di Indonesia semakin tinggi.

Ini terlihat dari tiga perusahaan yang berada di Serang, Banten, disebut akan merelokasi pabriknya ke beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng) tahun 2023..

Septo Kalnadi sebagai Kepala Disnakertrans Banten menyatakan bahwa ada tiga perusahaan yang sudah siap keluar dari kawasan tersebut diantaranya PT Nikomas Gemilang, PT KMK Global Sport dan PT Parkland World Indonesia (PWI).

Septo juga mengatakan untuk PT Nikomas Gemilang akan memindahkan pabriknya ke Pekalongan, sementara itu PT KMK Global Sport akan pindah ke Salatiga dan Temanggung, terakhir PT PWI 1 dan 2 pindah ke Pati.

Baca Juga: Jika Upah Minimum 2023 Naik Diatas 8 persen, Pengusaha Akan Melakukan PHK?

Nikomas ke Pekalongan, KMK ke Salatiga sama Temanggung, PWI 1 sama 2 di Pati. Industri besar, padat karya. Nikomas aja sekarang 54 ribu (karyawan) di dalam, kalau sudah hengkang kita enggak tahu disisakan berapa (pegawai) disini,” kata Septo, Kamis 10 November 2022.

Ia menyebutkan bahwa hengkangnya ketiga perusahaan ini berpotensi menambah angka pengangguran yang ada di Banten. 

Pasalnya, relokasi tak hanya berdampak pada PHK pekerja melainkan efek domino lain yang dirasakan masyarakat di sekitar perusahaan tersebut.

Pengusaha memperingatkan perlahan tapi pasti seluruh pabrik yang ada di Banten bakal setop operasi dan pindah ke wilayah lain, salah satunya yaitu Jawa Tengah.

Baca Juga: UMK Jateng 2023 Diumumkan Akhir November Ini, Semarang Masih yang Tertinggi

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengungkapkan kejadian ini terjadi lantaran pelaku usaha mengalami kesulitan keuangan ditambah dengan penurunan permintaan dari negara mitra dagang imbas perang Rusia-Ukraina.

Kenaikan upah yang tinggi juga menjadi alasan pabrik-pabrik tersebut hengkang dari wilayah Banten, lantaran dinilai tak sejalan dengan harga alas kaki atau sepatu yang cenderung tetap.

“Jadi semakin lama biaya input upah semakin tidak kompetitif. Jadi kemudian ada relokasi,” ujar Firman Bakri.

Tak khayal, pelaku usaha memutuskan untuk memindahkan pabriknya ke wilayah dengan upah minimum provinsi (UMP) rendah, seperti Jawa Tengah (Jateng).

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Pendaftaran Sertifikasi Halal Gratis UMK Ditutup Tanggal 17 September 2022

“Hampir semua pabrik yang ada di daerah dengan UMK tinggi sudah memiliki pabrik satelit di daerah dengan UMK yang kompetitif. Secara bertahap maka fokus pengembangannya akan bergeser ke pabrik satelit yang baru,” ujarnya.

Hal ini akan membuat para pekerja pabrik ini beresiko terkena gelombang PHK ketika ada penurunan permintaan (demand).

“Pada pabrik yang sudah ada relokasi, karena beban di pabrik asal lebih berat beban gajinya maka ketika ada penurunan demand mereka (pekerja pabrik yang direlokasi) menjadi korban pertama PHK,” ujarnya.

Itulah ulasan tentang imbas Upah Buruh semakin tinggi, beberapa pabrik siap hengkang dari Banten.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler