Rupiah Kian Melemah, Pasar Khawatir Prospek Suram Ekonomi 2023

- 20 Oktober 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi. Rupiah Kian Melemah, Pengamat Khawatir Prospek Suram Ekonomi 2023
Ilustrasi. Rupiah Kian Melemah, Pengamat Khawatir Prospek Suram Ekonomi 2023 /pixabay.com

 

KILAS KLATEN – Rupiah kian melemah, pasar khawatir akan ekonomi 2023. Belakangan ini resesi membuat para pelaku industri merasa cemas dengan perekonomian tahun depan.

Diprediksi perekonomian tahun depan dapat membuat banyak pihak suram.

Disisi lain, Sejauh ini Indonesia diyakini akan mampu bergerak positif ditengah isu resesi yang kian menghantui.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fajar B Hirawan, ekonom dan Head of Economy Departement CSIS (Centre for Strategic and International Studies) dalam Golden Circle Club yang diselenggarakan Computrade Technology International (CTI Group), meskipun ada ancaman resesi ekonomi dunia, indikator makroekonomi Indonesia dalam pertumbuhan PDB dan inflasi masih terkendali.

Namun,ancaman resesi tersebut masih tetap diwaspadai jika melihat situasi sekarang.

Pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 2,7% pada 2023, sementara untuk tahun ini diperkirakan pada angka 3,2%,mengutip dari  International Monetary Fund (IMF).

Baca Juga: Prediksi Ancaman Resesi Tahun 2023, Ini yang Akan Terjadi

Ditambah dengan kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

Sejumlah isu mengenai perang dagang antara AS dan Tiongkok, krisis politik Rusia-Ukraina dan ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan, membuat perdagangan global terganggu.

Kemudian pada Kamis pagi, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah, hal itu masih dipicu kekhawatiran akan resesi global.

Rupiah melemah 77 poin atau 0,5% ke posisi Rp 15.575 per dollar AS pada pagi ini.

Hal yang mendorong kenaikan dollar AS disebabkan karena imbal hasil obligasi AS yang melonjak, imbal hasil obligasi AS saat ini berada pada level tertinggi sejak krisis keuangan pada tahun 2008.

Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan,inflasi yang terlalu tinggi dapat memacu The Fed menaikkan suku bunga acuan diatas 4,75%.

Perlunya mengendalikan inflasi juga ditekankan oleh Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic.

Baca Juga: Babak Baru, Bangkitnya Penerbangan Hingga Ekonomi Nasional

Kenaikan suku bunga bank sentral guna menahan inflasi mengkhawatirkan pelaku pasar.

Hal tersebut mengkhawatirkan pelaku pasar karena dapat mendorong ekonomi global mengalami kontraksi.

Rupiah melemah pada 34 poin atau 0,22% ke posisi Rp 15.498 per dollar AS pada penutupan Rabu 19 Oktober 2022.

Dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya yakni RP 15.464 per dollar AS.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah